BANIINNEWS
Sekdaprov Dr. Marindo Kurniawan Pimpin Rapat Persiapan LEIF 2025, Tekankan Hilirisasi dan Penguatan Ekonomi Komoditas Lampung
Rapat lanjutan persiapan LEIF 2025 berfokus pada gagasan Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal tentang penguatan ekonomi berbasis komoditas dan hilirisasi. dipimpin oleh Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Dr. Marindo Kurniawan, S.T,.M.M,. di Ruang Kerja Sekda, Kantor Gubernur Lampung, Rabu (15/10/2025).
Baniinnews
10/15/20252 min read


Baniinnews, Bandar Lampung, — Pemerintah Provinsi Lampung terus mematangkan persiapan pelaksanaan Lampung Economic Investment Forum (LEIF) 2025, yang akan digelar pada 4 November mendatang. Forum investasi tersebut akan berfokus pada gagasan Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal tentang penguatan ekonomi berbasis komoditas dan hilirisasi.
Sekdaprov Dr. Marindo Kurniawan menyampaikan pesan Gubernur Rahmat Mirzani Djausal bahwa forum investasi ini tidak sekadar menampilkan daftar proyek, tetapi juga harus menggambarkan secara komprehensif potensi dan sumber daya yang dimiliki Provinsi Lampung.
“Kami ingin menunjukkan bahwa Lampung memiliki aset, lahan, dan sumber daya yang menjadi modal penting bagi pertumbuhan ekonomi. Di tengah keterbatasan fiskal daerah, kesempatan ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya,” ujar Marindo menyampaikan pesan Gubernur.
Marindo menegaskan, data, informasi, dan produk investasi yang akan disajikan harus jelas, akurat, dan menarik, sehingga mampu meningkatkan kepercayaan investor. Ia berharap hasil kegiatan ini tidak berhenti pada pelaksanaannya saja, tetapi berlanjut dalam bentuk kerja sama nyata yang berdampak jangka panjang bagi perekonomian daerah.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa hilirisasi menjadi langkah strategis dalam mewujudkan kemandirian dan keberlanjutan ekonomi daerah.
“Kita tidak ingin Lampung hanya menjadi penghasil bahan mentah. Melalui hilirisasi, kita ingin agar nilai tambah dari komoditas unggulan Lampung dinikmati oleh masyarakat kita sendiri — melalui peningkatan pendapatan, penyerapan tenaga kerja, dan tumbuhnya industri baru di daerah,” ujar Marindo.
Pemprov Lampung, berkomitmen menciptakan iklim investasi yang kondusif melalui kemudahan perizinan, pemberian insentif, dan penyediaan infrastruktur pendukung.
“Pemerintah daerah berperan sebagai fasilitator dan katalisator. Kita ingin memastikan para investor merasa aman, nyaman, dan mendapatkan kepastian hukum untuk berinvestasi di Lampung. Kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan hilirisasi,” tambahnya.
Provinsi Lampung dikenal memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah, mulai dari pertanian, perkebunan, hingga perikanan. Namun sebagian besar hasil komoditas tersebut masih dijual dalam bentuk mentah. Melalui forum ini, pemerintah berupaya mendorong industrialisasi di tingkat daerah, agar produk Lampung dapat bersaing di pasar nasional maupun global.
Kepala Perwakilan BI Provinsi Lampung, Bimo Epyanto, mengungkapkan bahwa sebanyak 130 investor nasional dan internasional diperkirakan akan hadir dalam LEIF 2025.
“Ajang ini menjadi tantangan sekaligus peluang besar bagi Provinsi Lampung untuk berdialog langsung dengan calon investor. Karena itu, diperlukan kesiapan bahan presentasi dan data yang kuat agar mampu menarik minat investasi secara optimal,” ujar Bimo.
Bimo menambahkan, LEIF 2025 merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Lampung dan Bank Indonesia, yang diharapkan menjadi wadah strategis untuk mempertemukan pemerintah daerah dengan calon investor potensial.
“Forum ini diharapkan menjadi saranan efektif dalam memperluas kolaborasi dan investasi jangka panjang, mempercepat hilirisasi komoditas unggulan, serta menghadirkan pertumbuhan ekonomi yang merata di seluruh wilayah Lampung,” pungkasnya.
Berita Seputar Lampung
Menyajikan berita teks, foto, video, audio.
baniinnews@gmail.com
082177461270
© 2024. All rights reserved.
