Rapat Rencana Kehutanan; Inovasi Digital perkuat strategi Kehutanan Lampung.

Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Dr. Marindo Kurniawan memimpin Rapat Rencana Kehutanan Tingkat Provinsi Lampung bertempat di Ruang Kerja Sekda, Jum'at (18/07/2025).

Baniinnews

7/19/20252 min read

Baniinnews - Bandar Lampung, Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Dr. Marindo Kurniawan, memimpin Rapat Rencana Kehutanan Tingkat Provinsi Lampung. Rapat di Ruang Kerja Sekretaris Daerah. Dalam pertemuan ini, berbagai pihak berkumpul untuk membahas arah kebijakan yang akan diambil dalam pengelolaan hutan di Lampung. Selain itu, rapat ini juga menyoroti tantangan yang dihadapi serta strategi inovatif yang diperlukan untuk menjamin pelestarian hutan di daerah tersebut.

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, Yanyan Ruchyansyah, menyampaikan presentasinya mengenai arah kebijakan pembangunan sektor kehutanan. Ia menekankan pentingnya fokus pada pelestarian hutan yang masih dalam kondisi baik. Dalam upaya menjaga keanekaragaman hayati dan fungsi ekologis, menjaga hutan yang sehat menjadi salah satu prioritas utama. Hal ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.

Rehabilitasi hutan yang rusak juga menjadi topik penting dalam rapat tersebut. Dr. Marindo Kurniawan dan para peserta rapat memahami bahwa kerusakan hutan dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat dan ekosistem secara keseluruhan. Oleh karena itu, strategi pemulihan yang terencana sangat diperlukan agar hutan yang telah terdegradasi dapat dikembalikan ke kondisi semula. Langkah ini penting untuk memenuhi kebutuhan lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Selain pelestarian dan rehabilitasi, pemanfaatan potensi sumber daya hutan secara berkelanjutan juga menjadi fokus utama dalam rapat. Dinas Kehutanan Provinsi Lampung berupaya untuk mengembangkan cara-cara baru dalam memanfaatkan sumber daya hutan yang ada, tanpa merusak ekosistem yang ada. Memastikan bahwa pemanfaatan ini berlangsung secara berkelanjutan adalah kunci untuk menjaga keseimbangan antara kebutuhan ekonomi dan konservasi alam.

Sekda Muda ini, Dr. Marindo Kurniawan berharap agar tidak ada lagi isu-isu strategis baik global, nasional, dan regional seperti kemiskinan sekitar kawasan hutan, resilensi terhadap becana dan perubahan iklim (penurunan emisi gas rumah kaca sub sektor kehutanan), Banjir dan abrasi pantai, Kebakaran Hutan dan Lahan, PDRB sektor kehutanan serta Global warming dan Carbon trade juga mempengaruhi pendapatan daerah baik secara langsung ataupun tidak langsung.

Untuk menjawab berbagai tantangan tersebut, Dinas Kehutanan telah mengembangkan sejumlah inovasi, seperti :

1. Pemantauan hutan melalui aplikasi SIPONTAN Forest Global Watcher dan Smart Patrol,

2. Digitalisasi data komoditas HHBK melalui e-STDB,

3. Mendorong percepatan Integrated Area Development (IAD) Berbasis Perhutanan Sosial untuk meningkatkan multiplier efek ekonomi dari aktivitas Perhutanan Sosial yang saat ini baru ada 2 Kabupaten: Lampung Selatan dan Pesawaran;

4. Mendorong pembiayaan dari berbagai sumber dana, antara lain: FOLU Net Sink dalam rangka percepatan pemulihan kawasan hutan selama tahun 2024-2025 mendapatakan alokasi dari RBP (Result Based Payment) dan RBC (Result Based

Contribution).

Dengan hasil rapat ini, diharapkan akan tercipta kebijakan yang responsif terhadap tantangan yang ada dalam pengelolaan hutan. Dukungan dari berbagai pihak dan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, serta pelaku usaha sangat penting untuk mencapai tujuan bersama. Melalui berbagai inisiatif dan strategi yang inovatif, Provinsi Lampung dapat menjadi contoh dalam pengelolaan hutan yang baik dan berkelanjutan, sehingga bisa memberikan manfaat jangka panjang bagi semua pihak.