Baniinnews, Bandar Lampung - Capaian tersebut disampaikan oleh Kepala BPS RI, Amalia Adininggar Widyasanti, dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi yang dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Tomsi Tohir, rapat digelar secara virtual dan turut diikuti Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Marindo Kurniawan, jajaran Forkopimda Lampung, serta instansi terkait.

Menurut Amalia, keberhasilan Lampung menekan laju inflasi tidak lepas dari konsistensi Pemerintah Daerah dalam menjaga stabilitas harga, terutama pada komoditas pangan strategis. Ia menilai sinergi antara Pemerintah Daerah, Bank Indonesia, Bulog, dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) berjalan efektif melalui penguatan pasokan, kelancaran distribusi, serta pelaksanaan operasi pasar secara berkala.

Dari 38 provinsi di Indonesia, tercatat 37 provinsi mengalami inflasi, sementara Papua mengalami deflasi sebesar minus 0,92 persen. Di antara provinsi yang mengalami inflasi, Lampung menjadi daerah dengan inflasi terendah, disusul beberapa provinsi lain yang mencatat inflasi tinggi seperti Sumatera Barat (3,87%), Riau (3,85%), Sulawesi Tengah (3,60%), dan Aceh (3,58%).

Selain inflasi, BPS juga memaparkan perkembangan ekonomi nasional. Pada Triwulan III tahun 2025, perekonomian Indonesia tumbuh 5,04 persen (year-on-year). Pertumbuhan tertinggi tercatat di Maluku Utara (39,10%), disusul Sulawesi Tengah (7,79%) dan Kepulauan Riau (7,48%). Dua provinsi masih mengalami kontraksi, yakni Papua Tengah (minus 16,11%) dan Papua Barat (minus 0,13%).

Dalam arahannya, Sekjen Kemendagri Tomsi Tohir menegaskan pentingnya peran kepala daerah dalam menjaga stabilitas harga di wilayah masing-masing. Ia menekankan bahwa koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah harus terus diperkuat agar kebijakan pengendalian inflasi berjalan konsisten dan efektif di seluruh Indonesia.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Marindo Kurniawan, menyampaikan apresiasi atas sinergi semua pihak yang telah berkontribusi menjaga stabilitas harga di daerah.

“Capaian inflasi terendah nasional ini merupakan hasil kerja bersama seluruh unsur, mulai dari pemerintah daerah, TPID, hingga dukungan masyarakat. Pemprov Lampung akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah pusat dan instansi terkait agar stabilitas harga dan pasokan bahan pangan tetap terjaga,” ujar Marindo.

Marindo menambahkan bahwa capaian tersebut menjadi motivasi bagi Lampung untuk terus meningkatkan ketahanan pangan, efisiensi distribusi, dan memperluas operasi pasar murah menjelang akhir tahun, terutama menghadapi periode Natal dan Tahun Baru.

“Kami ingin menjaga agar masyarakat tetap tenang dan daya beli tetap stabil. Upaya pengendalian inflasi akan terus menjadi prioritas bersama,” pungkasnya.