Krisis Kepemimpinan di Akar Rumput: Warga Soroti Peran RT.
ketika peran Rukun Tetangga (RT) mulai kehilangan sentuhan sosialnya terhadap warga, muncul suara-suara yang menuntut keadilan dan kerukunan di tingkat paling bawah dalam struktur masyarakat. Dalam kondisi seperti ini, peran Kepala Desa menjadi sangat krusial. Kepala Desa, sebagai pemimpin tertinggi di tingkat desa, memiliki wibawa dan kapasitas untuk menjadi penengah, menjaga harmoni, serta memastikan hak-hak warga tetap terlindungi.
Baniinnews
8/23/20252 min read


Baniinnews - Lampung Selatan, Di tengah dinamika kehidupan desa yang kompleks, ada satu pilar yang seharusnya berdiri paling kokoh sebagai fondasi kerukunan: Rukun Tetangga, atau RT. Namun sebuah kegelisahan, meski tampak kecil, kini mulai tumbuh di benak sebagian warga.
Muncul perasaan bahwa pilar ini mulai goyah, tak lagi adil, dan tak lagi merangkul semua pihak.
"Kalau memang perlu ada perbaikan di tingkat RT, saya rasa tidak masalah untuk dibicarakan bersama," ujar seorang warga yang menyuarakan keresahannya. "Karena pada dasarnya RT dipilih oleh warga, dan seharusnya bisa bersikap adil serta merangkul seluruh warga tanpa memihak."
Ungkapan sederhana ini bukanlah sebuah serangan, melainkan sebuah undangan tulus untuk berdialog. Ini adalah cerminan dari harapan agar harmoni di tingkat paling bawah, di gang-gang sempit dan halaman rumah kita dapat kembali terjalin erat.
Kita semua paham, Ketua RT adalah garda terdepan pemerintahan. Mereka bukan sekadar pengurus administrasi surat pengantar, melainkan juga mediator saat ada selisih paham antar tetangga, penyampai informasi penting dari desa, dan yang pertama kali turun tangan saat ada warganya yang kesusahan. Posisi mereka sangat penting sebagai wadah masyarakat.
Idealnya, seorang RT adalah sosok yang dituakan, dihormati, dan dipercaya oleh semua warganya, baik yang memilihnya maupun yang tidak. Amanah yang mereka emban berasal dari suara kolektif tetangga, sebuah mandat untuk melayani tanpa kecuali.
Namun, idealisme itu kini berhadapan dengan kenyataan pahit di beberapa sudut desa. Sisa-sisa sentimen pasca pemilihan baik itu pemilihan RT, pemilihan kepala desa, bahkan pemilihan umum kadang kala masih membekas. Akibatnya, muncul retak-retak kecil yang jika dibiarkan bisa mengancam keutuhan bangunan sosial kita.
Keluhan yang sering terdengar dalam bisik- bisik antar warga adalah adanya sikap pilih kasih. Ada warga yang merasa dipersulit dalam urusan administrasi, ada yang merasa tidak pernah tersentuh informasi program bantuan, dan ada pula yang merasa diasingkan dari kegiatan lingkungan hanya karena berbeda pandangan atau pilihan.
Hal-hal seperti ini mungkin dianggap sepele oleh sebagian pihak, namun bagi warga yang mengalaminya, ini adalah bentuk ketidakadilan nyata yang mengikis rasa percaya dan semangat gotong royong.
Menghadapi situasi ini, konfrontasi bukanlah solusi. Menyalahkan satu sama lain hanya akan memperdalam luka. Sesuai harapan warga, jalan terbaik adalah melalui dialog yang konstruktif dan mediasi yang bijaksana.
Di sinilah peran seorang Kepala Desa menjadi sangat vital. Sebagai pemimpin tertinggi di tingkat desa, Kepala Desa memiliki wibawa dan kapasitas untuk menjadi penengah. Kepala Desa dapat menginisiasi sebuah forum musyawarah yang mempertemukan para Ketua RT dengan perwakilan warga dari setiap lingkungan.
Dalam konteks sosial, politik, di akar rumput mengacu pada Tingkat masyarakat paling bawah, Tujuannya bukan untuk menghakimi, melainkan untuk:
• Mendengarkan: Memberi ruang bagi warga untuk menyampaikan aspirasinya secara terbuka dan santun.
• Menegaskan Kembali Fungsi RT: Mengingatkan kembali seluruh Ketua RT akan sumpah dan janji mereka untuk melayani seluruh warga tanpa diskriminasi.
• Membuat Komitmen Bersama: Merumuskan kembali pedoman dan etika bagi pengurus RT agar selaras dengan prinsip keadilan, transparansi, dan persatuan.
"Saya yakin, sebagai kepala desa yang bijak bisa memahami kegelisahan kecil ini," tutup warga tersebut. Harapan ini adalah representasi dari keyakinan banyak orang bahwa pemimpin mereka mampu melihat dan peduli pada persoalan yang paling mendasar sekalipun.
Karena pada akhirnya, desa yang kuat tidak hanya diukur dari megahnya infrastruktur, tetapi dari eratnya ikatan sosial di antara warganya. Dan semua itu berawal dari sebuah lingkungan kecil yang adil dan saling merangkul, di bawah kepemimpinan seorang Ketua RT yang amanah.
Berita Seputar Lampung
Menyajikan berita teks, foto, video, audio.
baniinnews@gmail.com
082177461270
© 2024. All rights reserved.